DI KELAS KEHIDUPAN

Aku sedang berada di dalam kelas.. kelas kehidupan

Duduk tenang tidak gaduh tanpa mengaduh adalah pilihanku

Alasannya aku ingin hidupku lancar dikelas itu

Aku tak mau mendapat teguran, sanksi, sampai-sampai tak naik kelas atau tidak lolos masuk ke jenjang berkualitas yang lebih tinggi

Oleh karena itu aku selalu berusaha menjalankan semua peraturan didalamnya dan menjauhi laranganNya

Aku cukup berusaha untuk dekat dengan Sang Maha Guru dengan kian hari terus mendekatkan diri denganNya..

Aku percaya mengutarakan apa yang aku inginkan padaNya dengan harapan Ia dapat membantuku mewujudkannya.

Aku dengan giat menjalankan apa yang ia perintahkan agar Ia tahu usahaku

Aku menjunjung tinggi apa yang Ia utarakan di kelas, semata-mata ingin mendapatkan apa yang Ia janjikan di akhir kelas nanti.

Tapi disaat aku tetap memperhatikan kesemua ajarannya, aku mulai terusik dengan kegaduhan beberapa murid dibagian pojok sana yang dengan mudah dapat keluar masuk kelas.

aku mulai gelisah..

Dikelas kehidupan yang terdapat berbagai macam murid dan entah berapa jumlahnya, aku melihat begitu banyak murid yang hanya malas-malasan..

asyik sendiri menjalankana apa yang mereka maui…

mereka terlihat tidak menjalankan ilmu yang diberikan olehNya

Aku makin gelisah saat mereka dapat seperti itu dan aku malah kian didera oleh tugas-tugas serta ujian-ujian ditengah pengharapan yang besar hanya Sang Maha Guru yang dapat mengabulkan keinginanku

Apa gunanya kedekatanku, bila tak dekatpun mereka disana lebih terlihat bahagia?

Mengapa sepertinya mereka itu mendapatkan apa yang ia inginkan walau tak dekat denganNya?

Aku terus bertanya dalam hati

Pertanyaan yang secara tidak sadar membuat otot giat usahaku diawal kian kendur.

Aku secara tak pasti seperti memutuskan untuk duduk mundur menyender dengan sedikit bermalasan, tidak seantusias dulu.

Dengan posisi itu kupikir Sang maha Guru tak dapat melihat bila aku mulai mencuri pandang melihat keluar jendela kelas

Mulai kumelirik lalu menengadah sambil menoleh

Diluar sana ternyata terlihat menyenangkan.. terlihat lebih meneduhkan…

Dapatkah diluar sana dapat mewujudkan apa yang kuinginkan?

Dudukku kian gelisah

Aku mulai lelah dikelas itu

Aku mulai memasang ancang-ancang beranjak keluar

Aku ingin seperti mereka yang lebih bahagia diluar sana

lagipula mengapa mereka terlihat tak dapat teguran dengan apa yang mereka lakukan?

Dudukku kian tak menentu

Buku peraturan kehidupan Sang Maha Guru yang awalnya kupegang erat sontak jatuh saat aku kian jengah

Rupanya hal itu disadari oleh teman yang berada disampingku, teman yang juga cukup berusaha dekat denganNya

Ia mengingatkanku mengenai beberapa hal untuk tetap duduk memperhatikan

Sedikit kudengarkan, tapi aku seperti tersihir setan dapat menjawab sebagai pembenaran sikap lelahku.. aku sedih mengapa rasanya tak ada hasil dari usahaku selama ini

Pandanganku makin tak terfokus pada ucapannya

Aku bosan.. tak ingin dengarkan

Lalu Pandanganku menyapu kelas

Satu dua tiga derajat kulihat kumpulan manusia penuh pesona yang membuat keributan disana

Empat lima enam derajat terus kusapukan pandangan

Hingga..

Sebentar..

Siapakah itu!!

Ada seorang pria yang membuatku tersentak

Ia begitu tekun belajar, ia begitu giat mencatat

Ia begitu tenang mendengarkan..

Aku semakin memperhatikan

Aku kian terdiam

Aku sesak melihat usahanya yang lebih giat dariku

Aku malu menjadi diriku yang picik hanya melirik kesenangan yang dimiliki mereka yang tak giat menunjukan usahanya di depan Sang Maha Guru

Aku menangis.. dalam sekali..

D.a.l.a.m s.e.k.a.l.i…

Aku lemas..

Buku peraturan kehidupan Sang Maha Guru yang ada dimejanya lebih lusuh dariku, membuatku mengartikan buku itu selalu ia gunakan, buku itu selalu menjadi pustaka berada dikelas kehidupan

Aku lemas..

Lalu aku ingat tentang keinginanku untuk naik kelas

Aku tak mau menjadi murid yang tetap berada di satu tempat

Segera kuambil Buku peraturan kehidupan Sang Maha Guru yang tadi terjatuh tapi tak ingin kuambil dari lantai

Aku tak peduli lagi dengan kaum sekitar yang bersenang-senang tanpa ketaqwaan, yang kian lama kian terihat muram sebagai janji tentang apa yang akan didapatkan bila berada atau tidak berada di jalanNya

Dan kini aku mulai bebenah diri..

Aku ingin naik kelas dengan hasil yang memuaskan

Aku ingin berhasil..

Dengan mendekatkan diri kembali dan lebih dekat lagi dengan Sang Maha Guru

Aku ingin berhasil dengan keyakinanku

Agar hasil yang dirasakan tetap di ridhoNya

Agar dapat mengerjakan tugas dan ujian itu dengan maksimal

Agar mendapat yang terbaik

Nanti…

Sebuah masa nanti yang kini inginku jalani bersama seorang pria di meja itu

Di meja yang juga terdapat buku peraturan kehidupan Sang Maha Guru

About Me

My photo
anak tunggal lekat dengan orangtua ~ ibu menyusui ~ estri sayang suami ~ psikolog muda

cLock

Followers


Template Brought by :

blogger templates